beritahariini
beritamalang
malang
Modalitas belajar adalah ungkapan dari rancangan sistem otak-pikiran. Merupakan kemampuan dasar individu untuk memperoleh dan menciptakan pengalaman. Modalitas itu bagaimana cara kita menyerap informasi atau saat belajar. Dalam pembelajaran dikelas tentu setiap peserta didik memiliki cara dalam memahami dan menerima mata pelajaran.
Pentingnya Memahami Modalitas Belajar Pada Anak Sekolah Dasar
Modalitas belajar adalah ungkapan dari rancangan sistem otak-pikiran. Merupakan kemampuan dasar individu untuk memperoleh dan menciptakan pengalaman. Modalitas itu bagaimana cara kita menyerap informasi atau saat belajar. Dalam pembelajaran dikelas tentu setiap peserta didik memiliki cara dalam memahami dan menerima mata pelajaran.
Dengan mengerti gaya belajar pada setiap siswa didalam kelas adalah cara terbaik untuk memaksimalkan proses pembelajaran di kelas. Pada umumnya setiap orang memiliki tiga modalitas yatu visual, auditorial, dan kinestetik. Hampir semua orang cenderung pada salah satu modalitas belajar sebagai penyaringan atau pemrosesan untuk pembelajaran. Tiga modalitas tersebut dapat dijabarkan seperti berikut :
Modalitas Belajar Visual
Bagi peserta didik yang memiliki gaya belajar visual sangat bergantung pada mata/ pengelihatan, oleh karena itu pendidik sebaiknya mengutamakan pada peragaan dengan mengajak ke objek yang berkaitan pelajaran tersebut atau dengan menunjukkan alat peraga pada peserta didik. Anak yang memiliki gaya belajar visual harus melihatbahasa tubuh dan ekspresi pendidik untuk memahami pelajaran. Mereka lebih ke posisi bangku di depan agar telihat dengan jelas.
Ciri-ciri modalitas belajar visual :
Bicara agak cepat,
Mementingkan penampilan,
Tidak mudah terganggu dengan keributan,
Lebih suka membaca,
Mengingat yang dilihat daripada dyang didengar,
Mengetahui apa yang harus dikatakan tapi tidak bisa menyusun kata – kata,
Lebih suka demonstrasi dari pada pidato.
Modalitas Belajar Auditorial
Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperlihatkan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya.
Ciri-ciri modalitas belajar Auditorial
Perhatiannya mudah terpecah,
Berbicara dengan pola berirama,
Belajar dengan cara mendengarkan, menggerakkan bibir/ bersuara saat membaca,
Berdialog secara internal dan eksternal,
Modalitas Belajar Kinestetik.
Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
Ciri-ciri modalitas belajar kinestetik :
Belajar dengan melakukan menunjuk tulisan saat membaca,
Mengingat sambil berjalan dan melihat
sering menyentuh orang, berdiri berdekatan, dan bergerak saat berinteraksi dengan orang lain.
Ketika gaya belajar sudah di ketahui, langkah selanjutnya yaitu cara kita menuntun atau membimbing anak tersebut sesuai dengan minat dan bakat yang ia miliki sehingga dapat mempercepat proses pembelajaran ke tahap selanjutnya.
Maka dari itu gaya belajar anak sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Anak lebih mudah memahami atau mempelajari sesuatu jika berkaitan dengan hal apa yang ia sukai.
Modalitas Belajar Visual
Bagi peserta didik yang memiliki gaya belajar visual sangat bergantung pada mata/ pengelihatan, oleh karena itu pendidik sebaiknya mengutamakan pada peragaan dengan mengajak ke objek yang berkaitan pelajaran tersebut atau dengan menunjukkan alat peraga pada peserta didik. Anak yang memiliki gaya belajar visual harus melihatbahasa tubuh dan ekspresi pendidik untuk memahami pelajaran. Mereka lebih ke posisi bangku di depan agar telihat dengan jelas.
Ciri-ciri modalitas belajar visual :
Bicara agak cepat,
Mementingkan penampilan,
Tidak mudah terganggu dengan keributan,
Lebih suka membaca,
Mengingat yang dilihat daripada dyang didengar,
Mengetahui apa yang harus dikatakan tapi tidak bisa menyusun kata – kata,
Lebih suka demonstrasi dari pada pidato.
Modalitas Belajar Auditorial
Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperlihatkan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya.
Ciri-ciri modalitas belajar Auditorial
Perhatiannya mudah terpecah,
Berbicara dengan pola berirama,
Belajar dengan cara mendengarkan, menggerakkan bibir/ bersuara saat membaca,
Berdialog secara internal dan eksternal,
Modalitas Belajar Kinestetik.
Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.
Ciri-ciri modalitas belajar kinestetik :
Belajar dengan melakukan menunjuk tulisan saat membaca,
Mengingat sambil berjalan dan melihat
sering menyentuh orang, berdiri berdekatan, dan bergerak saat berinteraksi dengan orang lain.
Ketika gaya belajar sudah di ketahui, langkah selanjutnya yaitu cara kita menuntun atau membimbing anak tersebut sesuai dengan minat dan bakat yang ia miliki sehingga dapat mempercepat proses pembelajaran ke tahap selanjutnya.
Maka dari itu gaya belajar anak sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Anak lebih mudah memahami atau mempelajari sesuatu jika berkaitan dengan hal apa yang ia sukai.
Penulis : Caesaruddin Bima Siwi Harnis
Editor : Mbah Yo (Pimpred)
Via
beritahariini
Post a Comment