|
Gambar 1. Foto Bersama Tim Stikes Pamenang dengan Kader
|
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang akibat kekurangan gizi kronis serta terjadinya infeksi yang telah berulang, yang dapat dilihat dengan adanya kelainan pada tinggi atau panjang badan kurang dari standar yang telah ditetapkan oleh menteri kesehatan. Permasalahan Stunting di Indonesia menjadi permasalahan yang mendapat perhatian nasional. Target penurunan stunting pada tahun 2024 sebesar 14%, sedangkan di tahun 2022 masih diangka 24%. Berbagai upaya penanganan stunting telah banyak dilakukan oleh Pemerintah Indonesia baik pada level Pemerintah Pusat maupun daerah, akan tetapi belum bisa menekan penurunan stunting secara signifikan (Rahman, 2023).
Stikes Pamenang berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam upaya mengatasi masalah stunting. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan wadah untuk mengaplikasikan keahlian dosen dan pembelajaran mahasiswa diluar kampus yang berkontribusi langsung terhadap permasalahan dimasyarakat. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan selama bulan Agustus – September 2023 yang diikuti oleh 25 kader posyandu di Desa Babadan Kecamatan Ngancar Kabupaten Kediri. Kegiatan ini mengambil tema “Kelas Tumbuh Kembang Bebas Stunting dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari Variasi Olahan Kelor, Susu Sapi dan Madu (KESUMA)”. Kegiatan ini mendapatkan support penuh dari KEMENDIKBUDRISTEK melalui pendanaan hibah pengabdian masyarakat tahun 2023.
|
Gambar 2. Pemberian Materi kepada Kader |
|
Daun kelor, susu sapi dan madu (Kesuma) merupakan sumber daya alam di Desa Babadan yang dapat dioptimalkan dalam pencegahan stunting. Daun kelor mengandung kalsium, zat besi, fosfor, kalium, zinc, protein, vitamin, asam folat dan biotin. Susu sapi mengandung Kalsium, Vitamin D, Fosfor dan Protein untuk pembentukan tulang dan pertumbuhan seorang anak. Madu mengandung karbohidrat, vitamin dan mineral yang dapat mempercepat penyerapan dan metabolisme tubuh, meningkatkan nafsu makan dan memperbaiki saluran pencernaan. Tiga komponen ini dapat diolah menjadi berbagai makanan tambahan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi balita.
|
Gambar 3. Pohon kelor, sapi perah dan glodok madu di rumah warga desa Babadan |
Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini STIKES Pamenang menerjunkan 5 dosen, yaitu Susanti Tria Jaya, S.ST, M.Keb, Ratih Kusuma Wardhani, S.ST, M.Keb, Luluk Susiloningtyas, S.Si.T, M.Kes, Bambang Wiseno, S.Kep, M.Kep, Fannindya Hamdani Zeho, MAP beserta tendik dan mahasiswa.
|
Gambar 4. Demo olahan Kesuma |
Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan solusi yang tepat dalam memberikan informasi tentang tumbuh kembang anak, gizi balita, isi piringku dan Pemberian Makanan tambahan (PMT) yang sehat dan inovatif dari bahan sumber daya alam lokal. Tujuan jangka panjang dapat menekan angka kesakitan anak dan mencegah stunting.
Dalam Kegiatan ini peserta mendapatkan berbagai materi tentang Pelatihan dan Bimbingan Kader Balita Sehat, antara lain: Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita, pengisian dan interpretasi KMS, Kebutuhan energi, zat besi, dan vitamin yang harus dipenuhi dari PMT berbasis lokal (kelor, susu sapi dan madu), Jumlah, variasi, dan frekuensi pemberian makan dalam sehari (Isi Piringku), Pemilihan bahan baku dan penyiapan PMT yang higienis dan bergizi, dan Ketrampilan memberikan informasi.
|
Gambar 5. Contoh Olahan Kesuma |
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berlangsung dalam suasana yang menyenangkan, peserta yang antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan, dan inovatif dalam mengolah variasi olahan PMT Kesuma. Peserta menyatakan senang dan puas mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat STIKES PAMENANG dan menyatakan bahwa kegiatan ini menambah ilmu baru terkait pemanfaatan kelor, susu dan madu untuk PMT dari sumber daya alam yang tersedia melimpah di desa Babadan. (Adv).
Post a Comment